Header Ads Widget

Sepenggal Cerita Seorang Guru

Ticker

6/recent/ticker-posts

Pendidikan Karakter Berbasis Kesenian


Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan kepribadian peserta didik. Pendidikan karakter juga merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki sebuah bangsa. Dalam proses pendidikan karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.

Karakter seseorang bisa dibentuk dan di upayakan melalui pendidikan karakter untuk membawa peserta didik memiliki karakter yang baik dan lebih bermakna. Karakter sangat identik dengan akhlak, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal, meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, sesama manusia, maupun dengan lingkungan. Yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat.

Karakter anak bangsa zaman sekarang ini sangat memprihatinkan. Perlu berbagai cara dan kerjasama berbagai pihak baik itu pemerintah, sekolah, masyarakat maupun keluarga untuk membentuk karakter anak yang sesuai dengan norma-norma kehidupan berbangsa dan bernegara. Keluarga dan masyarakat merupakan lingkungan awal pembentukan pendidikan karakter anak, yang nantinya akan dikembangankan melalui pendidikan karakter di lembaga pendidikan formal maupun non formal salah satunya pembentukan karakter anak di sekolah. Sekolah merupakan pusat peserta didik beraktivitas sehari-hari. Bahkan, waktu siswa berada di sekolah lebih lama daripada di rumah. Oleh karena itu, sekolah adalah wadah yang sangat tepat untuk membantu perkembangan karakter anak. Sekolah bisa memberikan kegiatan agar siswa mampu menyalurkan aspirasi sesuai dengan hobi mereka. Salah satu kegiatan yang dapat membentuk karakter peserta didik adalah melalui kegiatan kesenian.

Seni dapat diartikan sebagai imitasi, representasi, ilusi, karya manusia yang indah, ekspresi emosi, imajinasi, intuisi, pemenuhan kebutuhan, kesenangan, teknik, bentuk, empati, abstraksi, jarak estetik, presentasi dan lain pendapat, sesuai dengan cara pandang orang terhadap seni. Karena seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia (Ki Hajar Dewantara), berbicara tentang seni sangat erat kaitannya dengan keberadaan bangsa Indonesia yang merupakan negara multietnik, memilik keragaman seni dan budaya nusantara. Pembelajaran seni di sekolah memiliki peran dan manfaat sebagai salah satu medium penunjang bagi pengembangan pendidikan karakter berbasis seni dan budaya di masa yang akan datang. Dalam dunia kesenian, medium seni entah itu seni rupa, drama, puisi, pantomime, musik dan tari adalah salah satu ruang bermain dan belajar dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengeksplorasi potensi sebagai sebuah pengalaman belajar yang asyik dan menyenangkan di sekolah.

Indonesia memiliki berbagai jenis seni musik dan tari daerah yang tak terhitung banyaknya. Selain sebagai ilustrasi atau pengiring, musik dan tari juga menjadi sarana pendukung utama untuk melengkapi dan menyempurnakan beragam bentuk kesenian. Salah satu contoh adalah bidang seni musik dan tari (tradisional maupun modern), jika kita cermati, kehadiran seni musik dan tari sebagai bagian dari kehidupan manusia bukanlah merupakan hal yang baru. Setiap budaya di dunia memiliki musik dan tari yang khusus diperdengarkan atau di mainkan berdasarkan peristiwa-peristiwa bersejarah dalam perjalanan hidup manusia. Kolaborasi dua medium seni tersebut mendokumentasikan gambaran peradaban budaya masyarakat disetiap jamannya. Ada musik dan tari yang dimainkan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran seorang anak, ada juga musik dan tari yang khusus mengiringi upacara-upacara keagamaan, panen raya, pernikahan dan masih banyak lagi upacara-upacara yang merefleksikan penghormatan dan rasa syukur manusia kepada sang maha pencipta.

Pembelajaran kesenian sesungguhnya memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan proses berpikir yang penuh kreasi. Kebebasan untuk mengeskpresikan hasil berpikirnya ke dalam kertas gambar (seni rupa), puisi (sastra), gerak (seni tari), melodi (seni musik), sesungguhnya memberikan peluang yang positif agar siswa mampu untuk menemukan karakter pribadinya. Nilai – nilai karakter yang diajarkan pada kegiatan kesenian diantaranya :

  1. nilai gotong royong, ketika seseorang memainkan salah satu bentuk kesenian, misalnya seni musik maka siswa tersebut harus memperhatikan instrument lainnya sehingga akan terdengar perpaduan instrument yang indah
  2. tanggung jawab, pada saat seorang siswa melakukan gerakan tarian maka harus dilakukan dengan benar dan pola lantai yang tepat
  3. menghargai yang lain, pada saat siswa lain memainkan alat musik maka volumenya harus sesuai dengan volume temannya dan tidak boleh lebih keras dari pukulan lainnya
  4. disiplin, setiap peserta didik harus melakukan tarian atau bermain alat musik sesuai pola ataupun notasi yang telah ditentukan.
Itulah salah satu nilai –nilai yang terkandung dalam pembelajaran kesenian yang diajarkan pada peserta didik, khususnya seni tari dan seni musik. Apabila nilai-nilai tersebut ditanamkan pada setiap anak yang mengikuti latihan kesenian maka peserta didik akan banyak belajar etika yang harus ditaati. Dengan demikian pembentukan pribadi dan karakter siswa akan terbangun sejak awal melalui pembelajaran kesenian di sekolah. Model pembelajaran kesenian ini tentunya akan membentuk karakter peserta didik yang memiliki keberanian mengungkapkan pendapat serta memiliki daya pengembangan piker sesuai dengan kemampuan kreasi yang ada pada dirinya. Anak didik merasa senang ketika dapat mengekspresikan dirinya ketika bermain gamelan, nembang sambil menari, maupun bentuk seni yang lain. Proses pembelajaran seperti ini akan lebih kondusif karena anak didik akan lebih mandiri dan tidak merasa terkekang ekspresinya. Kebudayaan dan kesenian sebagai produk kreatif bangsa tentunya mengalami suatu proses yang panjang sehingga sangat lekat dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu dalam memberikan pendidikan karakter untuk peserta didik akan lebih mudah dan tepat jika dilandaskan pada budaya bangsa sendiri.

 

Posting Komentar

0 Komentar